Kegiatan itu berlangsung di kediaman Bapak Shofiyuddin selaku kepala desa Pagu. Kegiatan tersebut berjalan dengan khidmat sampai penghujung acara. Lantunan bacaan dzikir seperti tahlil, tahmid, takbir dan sholawat menjadikan suasana yang penuh haru mengharapkan doa-doa yang dilangitkan kepada yang maha agung.
Seusai melantunkan doa-doa kemudian dilanjutkan dengan kegiatan pengajian yang diisi oleh Ibu Nyai Hj. Machmudah pengasuh Pondok Pesantren Kapurejo Pagu Kediri. Kitab yang dikaji merupakan kitab Nashoihul Ibad halaman 56 yang dimana terdapat pesan moral untuk hidup taat kepada gusti Allah, sabar dan bersyukur dalam kehidupan sehari-hari menjadi seorang hambanya.
Nilai-nilai agama menjadikan pijakan bagi berjalanya organisasi Muslimat NU. Muslimat NU seringkali dianggap sebagai pengajian ibu-ibu pedesaan, bukan organisasi yang memiliki sistem dan struktur di dalamnya. Akan tetapi anggapan seperti itu tidak sepenuhnya berkonotasi negatif. Justru hadirnya Muslimat NU telah diakui banyak pihak telah mengisi ruang-ruang kosong di masyarakat dengan rangkaian kegiatan keagamaan yang menjadi pendorong untuk meningkatkan pemahaman agama.
Pengajian rutin Muslimat NU sebagai wujud dalam pembentukan karakter muslimat untuk terus memupuk nilai-nilai amaliyah an-nahdliyah baik untuk kehidupan sehai-hari. Pengajian ini diharapkan mampu untuk menciptakan ukhuwah Islamiyah sebagai jembatan untuk menyambung tali silaturahmi bagi kita semua.
Interaksi seperti ini menjadikan sebagai bentuk pembelajaran bagi mahasiswa yang tidak hanya memperkuat nilai-nilai keagamaan saja, namun titik tekanya mahasiswa tidak hanya datang untuk mengabdi secara formal. Melainkan ikut hidup, tumbuh dan berproses bersama warga dalam penuh keakraban.
Kegiatan yang berlangsung hingga malam itu menjadi salah satu momen penting dalam proses pengabdian mahasiswa. Kita tidak hanya sekedar menjalankan program kerja saja, namun juga membangun hubungan emosional yang kuat dengan masyarakat sebagai bagian nilai luhur pengabdian.
meski kegiatan pengajian seringkali di hadiri oleh ibu-ibu muslimat, tapi teman-teman mahasiswa laki-laki dari KKN tetap aktif mengikuti kegiatan



0 komentar:
Posting Komentar