Home » » Meracik Harapan dari Kunyit dan Kencur : Profil UMKM Jampikoe

Meracik Harapan dari Kunyit dan Kencur : Profil UMKM Jampikoe

Written By DESA PAGU JAYA on Rabu, 06 Agustus 2025 | 21:08

Di tengah geliat usaha mikro di Desa Pagu, terdapat salah satu UMKM yang konsisten menjaga warisan tradisional sekaligus membangun potensi ekonomi lokal, yaitu Jampikoe. Berdiri sejak tahun 2014, Jampikoe adalah usaha rumahan milik Bu Erni Ernawani yang memproduksi jamu herbal seperti kunir asem dan kencur, dengan cita rasa khas dan manfaat untuk kesehatan yang tetap relevan di zaman modern.

Bu Erni menjalankan produksi Jampikoe sepenuhnya seorang diri tanpa karyawan. Proses produksi dilakukan di ruang khusus yang berada di area rumah Bu Erni. Ruangan ini telah disesuaikan dengan standar kebersihan dan kelayakan produksi sesuai persyaratan BPOM, sehingga kualitas dan keamanan produk tetap terjaga. dengan bahan-bahan seperti kunyit dan kencur yang dibeli langsung dari pasar. Setiap tanggal 15 Juli 2025, beliau memulai proses produksi secara berkala, dan menghasilkan sekitar 30 liter atau 50 botol jamu sekali buat. Meskipun sederhana, Jampikoe sudah memiliki legalitas lengkap seperti izin edar, BPOM, sertifikasi halal, BIRT, hingga penggunaan QRIS dari Bank Jatim untuk transaksi non-tunai.

Meskipun Jampikoe menggunakan bahan-bahan alami, jamu ini mampu bertahan hingga 3 minggu di suhu ruang dan 1 bulan jika disimpan dalam kulkas. Jampikoe tetap menjaga kualitas dan kebersihan meski diproduksi rumahan. Tidak heran, peminatnya terus bertambah.

Penggerak utama bisnis ini adalah Bu Erni, yang juga aktif dalam komunitas UMKM tingkat kecamatan bernama Tirta Kamandanu, di bawah kepemimpinan Pak Naryo. Melalui komunitas ini, Bu Erni menjalin hubungan dengan pelaku UMKM lainnya, seperti Bu Ila yang dikenal dengan produksi keripik sukun. Jejaring ini menjadi wadah saling berbagi informasi, pengalaman, dan mendukung pertumbuhan usaha masing-masing.

Jampikoe mulai menunjukkan perkembangan yang lebih serius sejak tahun 2014. Dalam beberapa tahun terakhir, distribusinya semakin tertata rapi. Setiap dua minggu sekali, produk jamu ini rutin dikirimkan ke berbagai tempat: 25 botol ke swalayan, 50 botol ke wilayah Papar, serta 6 hingga 15 botol ke gerai sate dan gerai lainnya di tingkat kecamatan.

Meski belum tersedia di Google Maps, Jampikoe tetap dapat ditemukan melalui jaringan toko dan swalayan sekitar yang menerima titipan produk. Promosi masih dilakukan secara sederhana, seperti melalui status WhatsApp dan Facebook pribadi milik Bu Erni. Bagi pembeli yang ingin datang langsung, stok selalu tersedia setiap hari di rumah. Lokasi produksi berada di Dusun Padangan, Desa Pagu, Kecamatan Pagu, Kabupaten Kediri, di mana Bu Erni menjalankan usaha ini secara mandiri dengan ruang produksi yang sudah memenuhi standar kebersihan sesuai ketentuan BPOM.

Usaha ini terus berjalan meskipun dikelola seorang diri karena keyakinan kuat Bu Erni terhadap nilai warisan jamu. Ia percaya bahwa dengan kualitas dan manfaat yang dimilikinya, jamu tetap bisa diterima oleh masyarakat masa kini. Keuangan usaha pun sudah dipisahkan dari keuangan pribadi, walau pencatatannya tidak lagi dilakukan secara formal.

Salah satu tantangan terbesar yang dihadapi adalah keterbatasan tenaga kerja, karena semua proses dikerjakan sendiri. Namun semangat Bu Erni tidak surut. Produksi tetap berjalan dengan konsisten, meskipun pada hari Selasa dan Minggu kegiatan dihentikan sementara karena keterbatasan waktu.

Dengan dedikasi tinggi, Bu Erni dan UMKM Jampikoe menunjukkan bahwa semangat wirausaha bisa tumbuh dari rumah sendiri. Semoga ke depan, Jampikoe semakin dikenal luas dan bisa menginspirasi UMKM lainnya di Desa Pagu dan sekitarnya.


dokumentasi mahasiswa KKN PAGU bersama pemilik bisnis JAMPIKOE (ibu erni)


Share this article :

0 komentar:

Posting Komentar

APARATUR DESA

Lokasi Desa Pagu

Pengikut

 
Support : 4shared.com | bagas31 | ilmukomputer.org | YouTube | micano4u.org
Copyright © 2020. DESA PAGU KECAMATAN PAGU - All Rights Reserved
DESA PAGU KECAMATAN PAGU KABUPATEN KEDIRI
Design by Pemerintah Desa Pagu